"Membangun Cinta Rasul: Tausiah dan Doa Bersama di Lapas Perempuan Tenggarong dalam Memperingati Maulid Nabi"

    "Membangun Cinta Rasul: Tausiah dan Doa Bersama di Lapas Perempuan Tenggarong dalam Memperingati Maulid Nabi"
    Maulid Nabi di Lapas Perempuan Tenggarong

    Tenggarong, 19 September 2024 — Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Tenggarong menggelar acara Tausiah dan Doa Bersama dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal 1446 H. Acara yang diadakan di lapangan blok hunian ini berlangsung dari pukul 08.15 hingga 09.30 WITA, dengan tema "Memperdalam Rasa Cinta pada Rasulullah SAW dengan Meneladani Sifatnya dalam Kehidupan".

    Acara dibuka dengan penampilan Qasidah dan pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an oleh warga binaan. Dalam sambutannya, Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong yang diwakili oleh Kepala Seksi Kegiatan Kerja menyampaikan pentingnya memperingati Maulid Nabi sebagai bentuk kecintaan kepada Rasulullah.

    Ustadzah Wiwik Angranti, yang memberikan tausiah, mengajak semua peserta untuk meneladani sifat-sifat terpuji Nabi Muhammad SAW. "Mari kita pelajari kisah hidup Nabi dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, " ujarnya, menekankan betapa pentingnya mencontoh perilaku Rasul dalam meningkatkan akhlak dan moral.

    Acara diakhiri dengan doa bersama, yang diharapkan dapat memperkuat rasa kebersamaan dan kedamaian di antara warga binaan. Kegiatan ini bukan hanya sebagai peringatan, tetapi juga sebagai momentum untuk membangun cinta kepada Rasulullah SAW dalam hati setiap peserta.

    kemenkumham polsuspas lapas perempuan tenggarong lapuante maulid nabi triana agustin lapas pembinaan warga binaan pemasyarakatan
    Alfian Hidayat

    Alfian Hidayat

    Artikel Sebelumnya

    Lapas Gelar Razia: Tak Ada Temuan di Kamar...

    Artikel Berikutnya

    "Bersatu Dalam Kebajikan: Kemenkumham Gelar...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Harmoni Sosial dan Swasembada Pangan: Triana Agustin Pimpin Gerakan Peduli di Lapas Perempuan Tenggarong

    Tags